Lp2m_Corong – Perkembangan zaman merupakan perkara yang akan terus terjadi. Dahulu pemberitaan dilaksanakan dengan media sederhana, seperti papan pengumuman dan lembaran kertas yang dibagi-bagikan. Dengan berkembangnya zaman kegiatan ini terus mengalami perubahan hingga saat ini munculnya era Artificial Intelegence (AI), damana sistem yang dibuat oleh manusia dapat membantu lebih banyak berbagai aktifitas yang dibutuhkan oleh manusia. Perkara yang dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan ini seperti memberikan informasi, rekomendasi, hingga evaluasi terhadap aktifitas manusia. Mereka dengan berbagai data yang telah dipersiapkan dapat memprosesnya dengan cepat hingga menghasilkan jawaban yang dibutuhkan oleh manusia. Pertanyaan sederhana seperti bagaimana cara membuat kue coklat, dimana letak suatu negara, siapakah tokoh terkenal akan dijawabnya dengan sangat cepat.
Dari perkembangan ini muncullah pertanyaan mendasar dari hakikat keberadaan manusia. ketika perkembangan teknologi sudah berkembang sedemikian pesat lalu apakah peran manusia akan tetap dibutuhkan? Seberapa dibutuhkan? Dan mengapa dibutuhkan? Khusunya bagi insan Pers yang memiliki tanggungjawab untuk memberikan informasi kepada publik? Pertanyaan ini yang didiskusikan pada Seminar Nasional oleh Lembaga Pers dan Penelitian Mahasiswa (LP2M) Corong pada Saptu, 11 Mei 2024 dalam memperingati Dies Natalis ke-16 di Aula Mahrus Aly Kampus Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri (UIT).
Hendro Dwi Laksono, selaku IT Beritajatim.com dalam materi awal menyampaikan bahwa saat ini perkembangan robot sudah demikian pesat akan tetapi sampai kapanpun takkan pernah menjadi manusia. karena antara robot dan manusia memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Meskipun demikian, kewaspadaan kita terhadap robot memang beralasan yang sangat mendasar, karena pada masanya mereka akan melakukan segalanya. Mereka menyebutnya sebagai Natural Language Processing (NLP), adalah cabang dari kecerdasan buatan yang fokus pada interaksi antara manusia dan komputer melalui bahasa alami manusia. Tujuannya adalah untuk memungkinkan komputer untuk memahami, menganalisis, dan memproduksi teks atau ucapan yang manusiawi. “Kami dilatih untuk memahami struktur bahasa alami, seperti bahasa, semantik dan sintaksis. Ini memungkinkan kami melakukan tugas-tugas pemrosesan teks, pemahaman bahasa, generasi teks, interaksi manusia dan mesin” Ungkapnya dalam materi yang disampaikan.
Selanjutnya, Beliau yang pernah turut aktif di sejumlah media Amerika Serikat ini menegaskan bahwa tujuan utama pengembangan AI adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hidup manusia, bukan untuk menggantikan manusia. AI dapat menjadi alat yang kuat untuk membantu manusia dalam banyak bidang, seperti dalam analisis data, pengambilan keputusan, perawatan kesehatan, atau mengatasi tugas-tugas yang berulang dan berbasis aturan.
Lebih dalam, Beliau mengatakan bahwa perkembangan AI ini juga berhubungan dengan insan pers, karena AI tidak bisa bekerja sendiri. Selain melibatkan seseorang atau tim, dia juga menafaatkan data yang terkumpul dan tersedia. Secara keseluruhan, AI memanfaatkan berita dengan berbagai cara untuk meningkatkan kemampuannya menghasilkan format konten kreatif yang realistis dan menarik. Maka peran penting pers adalah memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab, melawan misinformasi, meningkatkan transparansi, mendorong diskusi etis, mempromosikan penggunaan AI dalam kebaikan dan mempertahankan kepercayaan pablik. Sehingga pers dapat membantu membentuk masa depan yang lebih baik dengan AI.
Terakhir, Beliau menyarankan agar jurnalis harus bekerja lebih serius, dengan berfikir bahwa berita yang diproduksi tidak hanya diberikan kepada pembaca, tetapi juga direproduksi oleh AI.