LP2M Corong—Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Goesti Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri sukses menggelar acara Pentas Sugeng Rawuh sebagai bentuk penyambutan dan ucapan selamat datang bagi anggota baru. Acara ini berlangsung selama dua hari, pada Jumat, 6 Desember, dan Sabtu, 7 Desember 2024, di Aula Mahrus Aly, Universitas Islam Lirboyo Kediri.
Acara yang mengusung tema “Padhangen Lan Weto Panjenengan Kito Dhumateng Padhang Puniko” atau “Bersinarlah kalian, dan bawalah kami kepada cahaya yang kalian berikan” ini memiliki makna mendalam. Edi Sujarwo, ketua pelaksana, berharap para anggota baru dapat membawa Teater Goesti ke arah kejayaan. “Kami berharap mereka bisa membawa Teater Goesti menuju cahaya kejayaan, karena Teater Goesti sering dianggap sebelah mata dan bahkan tidak terlihat oleh khalayak umum,” ujarnya dalam wawancara bersama LP2M Corong.
Beragam penampilan seni, seperti monolog, puisi teatrikal, tari baris tunggal, tari kreasi, tembang, dan drama, dipersembahkan dalam acara ini. Tidak hanya sebagai hiburan bagi anggota baru, pertunjukan tersebut juga terbuka untuk seluruh mahasiswa. “Hal ini dilakukan untuk menunjukkan eksistensi UKM ini dan agar lebih mempererat hubungan antara anggota baru dan pengurus. Harapannya, tahun depan acara ini bisa lebih ramai lagi,” tambah Edi Sujarwo.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Universitas Islam Tribakti, Bapak Yasin Nurfalah, M.Pd.I, memberikan pandangan mendalam mengenai seni dan nilai-nilainya. “Sebagai penikmat seni, kita dapat memetik pelajaran dan nilai-nilai berharga dari sebuah pertunjukan. Seni adalah cara untuk memahami kehidupan, bahkan melalui kekurangan-kekurangan yang ada,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya seni sebagai media ekspresi, namun mengingatkan agar para seniman tetap memprioritaskan kewajiban utama, seperti salat. “Dengan mengucapkan Bismillah, acara ini resmi saya buka. Selamat menikmati pertunjukan.”
Acara ini menjadi momentum penting bagi Teater Goesti untuk memperlihatkan eksistensinya dan menegaskan bahwa seni mampu menjadi jembatan untuk memahami kehidupan sekaligus membangun solidaritas antar mahasiswa.
Penulis: Qosim Hadi Maulana